Kuliner Khas Solo ( Tengkleng Pasar Klewer Bu Edi )

Di tempat biasa Bu Edi menjajakan dagangannya, terlihat sekitar 6 buah panci bakulan dijajar rapi di atas sebuah meja yang tidak terlalu besar. Sebuah bangku yang cukup panjang disediakan untuk para pembeli yang ingin makan ditempat. Bu Edi biasanya mulai menjajakan dagangannya setiap hari dari jam setengah 3 sore, dalam waktu 2-3 jam tengklengnya akan habis diburu pembeli yang biasanya sudah mengantri sebelum Bu Edi datang.

Tengkleng merupakan salah satu makanan khas Solo yang terbuat dari tulang sumsum dan kepala kambing. Masakan ini masih sejenis dengan gulai kambing, namun tidak dimasak menggunakan santan. Sehingga tengkleng terasa lebih ringan, segar dan menggigit karena kombinasi cabe rawitnya. Biasanya tengkleng Bu Edi disajikan dalam daun pisang yang dipincuk (wadah yang terbuat dari tekukan daun pisang). Tengkleng bisa digunakan sebagai lauk nasi atau hanya sebagai gaduhan (dimakan tanpa nasi). Untuk isian tengkleng yang bisa kita pilih, ada lidah, kaki, mata, pipi, telinga, ekor dan tulang sumsum kambing. Untuk seporsi tengkleng dibandrol sekitar Rp. 15.000 beserta nasinya, namun para pembeli tidak terikat pada harga tersebut. Biasanya ada yang membeli Rp. 10.000 sampai Rp. 30.000 baik untuk dimakan di tempat maupun dibawa pulang.

Yang selama ini kita ketahui, kambing selalu diolah menjadi sate, tongseng, sop dan juga gulai kambing. Kalau untuk menu tengkleng, mungkin masih agak terasa asing bagi sebagian warga, namun tak demikian dengan warga Solo. Apalagi untuk Tengkleng Pasar Klewer Bu Edi, salah satu dari sekian banyak pedagang tengkleng yang ada di Solo. Sejak usaha ini dirintis pada tahun 1971 hingga kini, tengkleng Bu Edi masih berada di tempat yang sama, yaitu di sisi gapura pasar Klewer, Solo.